Senin, 15 Mei 2023

KONSEP KEBUTUHAN DAN IMPLIKASINYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN

 

    Peserta didik yang memiliki hakikat sebagai manusia yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan tentu saja memiliki kebutuhan yang perlu dipenuhi. Peserta didik sebagai makhluk hidup memiliki kebutuhan fisik dan psikologis. Selain itu, peserta didik sebagai makhluk individu dan sosial memiliki kebutuhan individu (pribadi) dan sosial kemasyarakatan dalam kehidupannya.

 

      A. Konsep Kebutuhan Individu

Setiap individu memiliki kebutuhan karena ia tumbuh dan berkembang untuk mencapai kondisi fisik dan sosial psikologis yang lebih sempurna dalam kehidupannya. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidup serta untuk memperoleh kesejahteraan.

 BJenis Kebutuhan Manusia

1)    Kebutuhan Berdasarkan Sifatnya

a.   Kebutuhan Jasmani / Kebutuhan Fisik

Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan badan lahiriah atau tubuh seseorang. Contohnya seperti makanan, minuman, pakaian, sandal, pisau cukur, tidur, buang air kecil dan besar, seks, dan lain sebagainya.

b.   Kebutuhan Rohani / Kebutuhan Mental

Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang dibutuhkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu bagi jiwanya secara kejiwaan. Contohnya seperti mendengarkan musik, siraman rohani, beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersosialisasi, pendidikan, rekreasi, hiburan, dan lain-lain

2)      Kebutuhan Berdasarkan Tingkat Kepentingan/Prioritas

a.       Kebutuhan Primer (kebutuhan pokok)

Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang haus dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia, seperti : dapat hidup sehat, makan, berpakaian, dan tempat tinggal. Kebutuhan primer ini apabila tidak dipenuhi dapat menimbulkan dampak yang negatif.

b.       Kebutuhan Sekunder (Pelengkap)

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhan nya setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh kebutuhan sekunder adalah kebutuhan akan radio, TV, atau sepeda motor bagi masyarakat yang pendapatannya masih tergolong rendah. 

3)      Kebutuhan Dasar Individu

a.       Menurut Lindgren

Suatu teori kebutuhan yang sifatnya mendasar yang dikembangkan oleh Lindgren (1980) yang mengklasifikasikan kebutuhan dasar individu menjadi 4 aspek, yaitu   :

·         Kebutuhan Jasmaniah

Sesuai dengan perkembangan fisik anak yang bersifat individual, pada masa tumbuh kembang tersebut, kebutuhan anak akan bervariasi misalnya seperti porsi makanan dan minuman meningkat. Karena perkembangan tubuh dan juga kognitif nya, anak membutuhkan makanan bergizi sehingga perkembangan fisik dan intelektual nya tidak terhambat.

·         Kebutuhan akan Kasih Sayang

Kebutuhan kasih sayang pada peserta didik ditandai dengan kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi teman. Tidak hanya rasa kasih terhadap teman saja, tetapi juga sudah ada kebutuhan untuk memberikan rasa cinta terhadap suatu benda. Misalnya mengkoleksi sesuatu yang merupakan kesenangannya berupa boneka, komik, kartu ucapan dan sebagainya yang dirawat hati-hati serta rasa sayang.

·         Kebutuhan untuk memiliki

Kebutuhan untuk memiliki pada setiap anak akan berbeda tergantung dari perkembangannya. Sedangkan kebutuhan untuk dimiliki adalah berhubungan dengan mulainya masa membentuk gang atau kelompok bermain.

·         Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan ini relatif lebih abstrak dan kompleks, dan merupakan kebutuhan tingkat tinggi yang pada dasarnya merupakan perkembangan dari kebutuhan-kebutuhan sebelumnya. Anak-anak mulai ingin merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga anak berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan sikap persaingan, atau berusaha mewujudkan keinginannya, berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai prestasi (need for achievement).

b.       Menurut Abraham H. Maslow

Teori kebutuhan individu Abraham H. Maslow beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi. Dengan kata lain beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain.

 Berdasarkan teori kebutuhan Maslow, kebutuhan dari yang paling dasar sampai yang paling tinggi yaitu:

1)      Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur dan oksigen. Ciri khas dari kebutuhan fisiologis yang membedakannya dengan kebutuhan lain ialah satu-satunya kebutuhan yang bisa terpenuhi sepenuhnya atau minimal bisa diatasi. Selain itu, yang  khas dalam kebutuhan fisiologis adalah hakikat pengulangan nya. Sebagai contoh ialah makan, seseorang bisa merasakan puas ketika makan dan akhirnya akan mengulangi kegiatan makan ketika lapar.

2)      Kebutuhan akan rasa aman

Kebutuhan rasa aman diantaranya adalah rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari ancaman. Kebutuhan akan rasa aman tidak bisa terpenuhi secara totalkarena manusia tidap dapat dilindung sepenuhnya dari ancaman-ancaman.

3)      Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang

Kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antarpribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta.

4)      Kebutuhan akan penghargaan

Maslow menemukan bahwa setiap orang yang memiliki dua kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang termasuk rendah diantaranya kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, dan martabat. Sedangkan kebutuhan yang lebih tinggi ialah kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan.

5)      Kebutuhan akan aktualisasi diri

Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi. Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semakin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja sesuai kemampuannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERTUMBUHAN FISIK, PERKEMBANGAN INTELEKTUAL BAHASA DAN EMOSI

a.       Perkembangan Fisik Pada saat ini, secara luas diketahui bahwa masa kanak-kank harus di bagi menjadi dua periode yang berbeda awal...